DPRD Nilai MTQ Riau di Rohul Kental Muatan Politik, Ini Sudah tidak Benar

DPRD Nilai MTQ Riau di Rohul Kental Muatan Politik, Ini Sudah tidak Benar
Mambang Mit (kanan) saat pawai ta'ruf MTQ ke-32 tingkat Provinsi Riau. ( goriau.com )

PEKANBARU - Terkait tidak diundangnya Wakil Gubenur Riau, Mambang Mit pada pelaksanaanya MTQ XXXII tahun 2013 tingkat Provinsi Riau, Rabu (14/8) malam mendapat kecaman. Pasalnya, kegiatan keagamaan tersebut dinilai sangat kental bermuatan politik.


''Sebenarnya MTQ ini tanggungjawab Provinsi Riau, maka harus dihadiri Gubernur atau Wakil Gubenur. Tapi anehnya saya mendapatkan kabar kalau Bupati Rohul ini tidak menghadirkan Wakil Gubenur Riau Mambang Mit, malah menghadirkan Sekdaprov. Inikan sudah tidak benar. ,'' ujar anggota DPRD Riau, Syafruddin Sa'an, Rabu (14/8/2013).


Sekretaris Komisi A DPRD Riau ini mengatakan, sikap Bupati Rohul yang juga sebagai Calon Gubernur Riau tidak semestinya terjadi.


Syafuddin memandang, kegiatan MTQ yang diselenggarakan di Riau adalah ivent daerah. Maka, tidak semestinya pemerintah pusat diprioritaskan membuka acara namun harus dibuka pihak Pemprov Riau yakni Gubenur atau Wakil Gubenur serta pejabat yang ditunjuk.


Dikesempatan itu Syafruddin juga mengatakan, pelaksanaanya MTQ ini biasanya diselenggarakan pada bulan Desember, tapi kali ini terkesan dipaksakannya dengan mengambil momentum Pilgubri bulan September mendatang. ''Ini kuat dugaan untuk raih pencitraan dalam mengambil keuntungan dari pelaksanaan MTQ ini secara politik masa dilakukan Bupati Achmad,'' ujarnya.


“Kita semua tahu. Kalau disaat ini Bupati Achmad maju di Pilgubri. Tentu perlu menggerakkan massa. Jika mengundang Mambang Mit ini tentunya akan 'tergiling' citranya, karena diketahui juga Mambang ini maju sebagai rival Achmad didalam Pilgubri,“ katanya seraya bertanya apa hubunganya kegiatan MTQ dengan mendatangkan Ketua DPR RI Marzuki Ali.


Sebagai warga Rohul, Syafruddin merasa malu atas kebijakan dibuat bupati, pasalnya diperhelatan acara keagamaan ini bisa-bisanya Bupati Achmad memanfaatkannya untuk kepentingan politik. ''Kalau urusan MTQ ini murni, tidak seharus itu dengan menunjukanya arogansi. Seperti hal mengabaikan Wakil Gubenur yang masih sah itu menjabat kendati saat ini diketahui ikut bertarung di Pilgubri,'' tambahnya. ( goriau.com )

Berita Lainnya

Index