3 Rongsokan Pesawat RAL Dijual Perkilo

3 Rongsokan Pesawat RAL Dijual Perkilo
fhoto riauterkini.com )

PEKANBARU- Tiga pesawat Riau Air Lines atau RAL sudah 3 tahun 'terdampar' di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta karena rusak. Selain itu, maskapai penuh masalah tersebut juga sudah tak memiliki kemampuan terbang karena dililit hitung ratusan miliar.

Dari pada terus teronggok di Bandara Halim, Pemprov Riau berencana menjual ketiga pesawat tersebut. Bukan dijual untuk diterbangkan kembali, melainkan ditimbang untuk diharga sebagai besi rongsokan.

"Tiga Pesawat Foker 50 milik RAL telah menjadi besi tua, karena kita tahu sudah tiga tahun tak beroperasi," ujar Kepala Biro Adminitrasi Pembangunan Setdaprov Riau Burhanuddin kepada sejumlah wartawan di Kantor Gubernur Riau, Senin (12/8/13).

Menurutnya, wajar saja 3 Armada RAL yang terparkir di Bandara Halim menjadi besi tua karena sudah 3 tahun tidak pernah lagi dioperasikan. "Jangankan 3 tahun tak beroperasi, satu minggu aja tidak dilakukan maintenance pesawat dengan teknologi Hidrolik akan rusak," ujarnya lagi.

Agar tidak menjadi beban biaya parkir di Bandata Halim, menurut Burhanudin Pesawat Foker 50 aset RAL yang sudah terpisah dari aset Pemprov itu harus dilepas. "kita minta penyelesaian administrasi dulu sebelum dipotong-potong, siapa yang berminat tinggal menawar," jelasnya.

  Disinggung mengenai nasip RAL setelah ditetapkan pailit, Burhanudin menyebutkan tetap berupaya untuk membatalkan pailit seiring ditemukan logika hukum baru yang dapat dijadikan novum. "Tanggal 6 January 2013 Kasasi telah dicabut, sementara keputusan pailit keluar akhir January 2013. Dari fakta ini kita menemukan ada logika hukum yang dapat dijadikan novum untuk membatalkan pailit," jelas Burhanudin.

Jadi Pemprov berkesimpulan meski sebagian hutang sudah dibayarkan kepada Bank Muamalat namun surat bukti pembayaran itu tidak tidak dijadikan referensi. "Kita harus BK karena menemukan kondisi yang tidak sesuai," ujarnya optimis keputusan pailit akan dibatalkan.( riauterkini.com )

Berita Lainnya

Index