TELUK KUANTAN - Sehari menjelang lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah, warga berduyun-duyun mendatangi pasar diseluruh Kuansing. Rata-rata mereka ke pasar untuk membeli daging, baik daging ayam dan daging sapi atau kerbau serta bumbu-bumbu masak dan aneka kebutuhan dapur lainnya untuk memberikan masakan dan hidangan spesial bagi keluarga dan kerabat tercinta dihari nan fitri.
Seperti di Pasar Rakyat Teluk Kuantan, areal parkir tak lagi mampu menampung kenderaan warga yang datang, hingga meluber ke jalan. Disini warga tidak hanya membeli kebutuhan dapur, namun juga berbelanja pakaian untuk berlebaran terutama bagi anak-anak mereka. Sementara orang dewasa membeli baju Muslim untuk pergi sholat Ied dan kegiatan lain.
Begitu juga di pasar Lumpur Teluk Kuantan, warga juga berjubel datang ke pasar yang harga barang-barangnya terkenal agak miring tersebut. Jika pada hari biasa, sepeda motor leluasa masuk pasar ini, pada Rabu pagi harus parkir di luar.
Diana salah seorang warga Teluk Kuantan, mengaku ke pasar untuk membeli daging dan sayur mayur serta bumbu dapur. Saat ditanya harga daging menurutnya berkisar antara Rp 120 hingga Rp 150 per kilogram. " Tergantung pada menawar saja bang, tapi paling tinggi Rp 150 ribu per kilogram,"ujarnya.
Hal yang sama dikatakan Nurma warga Kelurahan Simpang Tiga Teluk Kuantan. Ibu tiga anak tersebut mengaku dapat membeli daging sapi Rp 120 perkilogram karena membeli dipagi hari. " Kalau makin siang bang, makin mahal karena orang semakin ramai datang membeli daging,"ujarnya.
Sementara itu di Gunung Toar harga daging sapi per kilogram termasuk tinggi yakni Rp 120 ribu perkilogram. " Sudah Rp 120 ribu perkilogram,"ujar Dasrina.
Jika harga daging di Teluk Kuantan cukup tinggi, di kecamatan lain cenderung stabil. Seperti di pasar Baserah, harga daging perkilogram mencapai Rp 70 sampai dengan Rp 80 perkilogram." Harga daging paling tinggi Rp. 80 ribu perkilo, sedangkan ayam potong Rp 30 ribu perkilogram,"ujar Ison warga Sukaping Pangean yang sedang berbelanja di pasar Baserah.
Stabilnya harga daging menjelang lebaran karena banyak orang membantai ( memotong ) ternak untuk dijual. Bahkan disetiap desa menurutnya tetap saja ada pemilik ternak yang memotong hewan untuk dijual, sehingga stok daging mencukupi. ( isa )
