Mau Kabur, Tersangka Judi di Kampar Ditembak di Kepala dan Dada

Mau Kabur, Tersangka Judi di Kampar Ditembak di Kepala dan Dada
Ilustrasi. ( ktc )

PEKANBARU - Tersangka kasus judi, Rianto (22) tewas di tangan anggota Polres Kampar Riau. Akibat tindakan itu, keluarga korban protes, tapi polisi menyatakan tindakan itu diambil karena korban hendak kabur.


Rianto ditangkap polisi saat bermain judi di Kecamatan Lipat Kain, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (22/7/2013) lalu. Keluarga sempat menjenguk Rianto di tahanan Mapolsek. Namun pagi tadi, keluarga didatangi polisi dan diberi uang Rp 700 ribu.


"Waktu polisi datang sama sekali tidak menjelaskan soal uang itu. Mereka datang cuma menyerahkan uang begitu saja tanpa menjelaskan keadaan Rianto," kata juru bicara keluarga Rianto, Riko Syahputra kepada detikcom, Kamis (25/7/2013).


Keluarga curiga, lalu mengecek Rian, panggilan Rianto, ke Mapolsek. Tapi ternyata Rian tidak berada di tahanan.


Keluarga mendatangi Mapolres Kampar. Hasilnya nihil. Setelah mendapatkan beragam informasi, mereka mencari ke RSUD Kampar. ''Rian di kamar mayat. Ada luka tembak di telinga dan dada,'' kata Riko.


Keluarga mendapat kabar bahwa Rian hendak melarikan diri sehingga ditembak. Namun mereka tidak langsung percaya. Jika memang berniat melumpuhkan, seharusnya tembakan tidak diarahkan ke kepala dan dada.


Rico menyatakan keluarga akan melakukan visum terhadap Rian. Pihak keluarga juga akan mempraperadilankan Polres Kampar. "Kita akan tempuh jalur hukum dalam kasus ini," tegas Riko.


Polisi membantah menembak mati Rianto tanpa alasan jelas. Korban terpaksa ditembak karena melawan petugas. Demikian disampaikan Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Eka Arya Putra kepada detikcom, Kamis (25/7/2013).


Eka menjelaskan, Rianto tidak hanya pelaku judi, tapi diduga juga terlibat perampokan pertengahan Juli. Polisi membawa Rianto mencari 2 pelaku perampokan lainnya. "Saat itu, Rianto keluar dan lari. Karena itu, kita tembak bagian kepalanya," kata Eka.


Eka membantah jika Rianto ditembak dari jarak dekat. "Kita menembak bagian belakangnya, bukan bagian depan," kata Eka.


Eka menjelaskan bahwa Rianto dipastikan ikut dalam komplotan perampokan di rumah warga dengan hasil rampokan Rp 60 juta dan emas. Rianto membacok istri dari korbannya karena tidak mau membuka cincin emasnya.


"Jadi Rianto inilah pelaku perampokan berdasarkan hasil pengembangan kita. Sekarang kita masih memburu 2 pelaku perampok lainnya," kata Eka.


Mengenai uang Rp 700 ribu yang diberikan kepada keluarga, itu merupakan uang yang ada dalam saku Rianto. "Uang itu kita pulangkan kepada keluarganya," kata Eka.( goriau.com )

Berita Lainnya

Index