Meski di Guyur Hujan Lebat, Safari HA di Rengat Dipadati Jamaah

Meski di Guyur Hujan Lebat, Safari HA di Rengat Dipadati Jamaah
fhoto riauterkini.com

SUNGAI PIRING-CALON Gubernur Riau Ir HM Lukman Edy M.Si. berjanji akan memberikan pelayanan kesehatan gratis plus kepada masyarakat Riau bila kelak ia –bersama pasangannya, calon Wakil Gubernur Riau Suryadi Khusaini—terpilih sebagai Gubernur Riau periode 2013-2018.

Ketika bersilaturahmi dengan warga Kelurahan Sungai Piring, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Inhil (Indragiri Hilir), Jumat (12/7); calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan dan PKB itu mengatakan, pemikiran seperti itu muncul ertolak dari kesadaran bahwa pelayanan kesehatan gratis yang dinikmati masyarakat selama ini dinilai belum mampu menjawab kebutuhan.

“Yang dinikmati masyarakat kurang mampu selama ini baru sebatas pelayanan medis secara gratis, sementara kebutuhan pendukung lainnya masih menjadi beban bagi masyarakat,” katanya. Padahal, menurut anggota DPR RI dari PKB tersebut, kebutuhan pendukung terkadang jauh lebih besar dari biaya untuk urusan medis.

LE –begitu ia akrab disapa—merujuk pengalamannya ketika berkunjung ke RSUD di Tembilahan, ibukota Kabupaten Inhil, beberapa waktu lalu. Dikatakan, saat kunjungan yang tidak diagendakan itu LE bertemu dengan seorang ibu yang harus melahirkan, di mana proses melahirkannya dijalani dengan cara yang tidak normal.

“Si ibu muda itu menceritakan dengan bangga bahwa untuk proses persalinan yang ia jalani, pihak rumah sakit tidak memungut biaya,” kata LE. Padahal, kalau dipungut bayaran, setidaknya si ibu muda itu harus mengeluarkan uang Rp4,5 sampai Rp5 juta untuk upah persalinannya. “Karena memang di daerah itu ada program bantuan untuk itu hamil yang melhirkan,” kata LE.

Tapi, imbuh LE, justru biaya yang paling besar yang harus dikeluarkan si ibu tersebut adalah dana transportasi dari kampung halamannya ke RSUD di ibukota kabupaten, karena si ibu muda itu juga membawa serta suami dan anak-anaknya. Maklum, rumah temoat tinggal di sibu muda itu jauh dari ibukota kabupaten, dengan kualitas infrastruktur jalan yang belum memadai.

Di mata LE, realitas yang terjadi pada kasus yang dialami si ibu muda itu memberikan gambaran umum bahwa pelayanan kesehatan gratis yang selama ini sering didengung-dengungkan oleh sejumlah pemerintah daerah, bahkan dijadikan program andalan untuk mengangkat citra pemerintah, belum mampu menjawab secara keseluruhan persoalan di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

 “Masyarakat masih dihadapkan dengan kebutuhan-kebutuhan lain di luar biaya medis, yang nilai nominalnya terkadang lebih besar dibandingkan dengan biaya medis,” kata LE. Akan menjadi masalah kalau realitas itu dihadapi masyarakat miskin. “Mungkin mereka terpaksa menjual atau menggadai barang-barang berharga untuk mendapatkan uang yang diperlukan,” kata LE.

Mantan Sekjen DPP PKB ini menawarkan solusi praktis terhadap persoalan tersebut, yaitu menyiapkan puskesmas rawat inap di seluruh kecamatan yang ada di Riau. “Kalau saat ini di Riau tercatat 130 kecamatan, maka nanti masing-masing kecamatan akan dilengkapi dengan puskesmas rawat inap dengan kualitas prima dan pelayanan yang memuaskan,” sebutnya.

Dalam pandangan LE, kalau kelak masing-masing kecamatan di Riau memiliki puskesmas rawat inap, itu satu langkah maju untuk makin mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Masyarakat tentu tidak perlu menempuh perjalanan ratusan kilometer ke ibukota kabupaten untuk mendapatkan jenis pelayanan kesehatan yang diperlukan,” katanya.

Dikatakan LE, perlunya memberi pelayanan kesehatan prima kepada masyarakat karena kesehatan setiap warga negara merupakan hak bagi setiap warga negara yang telah dijamin oleh undang-undang. “Tanggung jawab pemerintahlah untuk menyiapkan aneka pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh masyarakat,” katanya.( riauterkini.com )

Berita Lainnya

Index