Gagal di Pekanbaru, ISG Diusung ke Jakarta, Akhirnya Dilaksanakan di Palembang

Gagal di Pekanbaru, ISG Diusung ke Jakarta, Akhirnya Dilaksanakan di Palembang
Menko Kesra HR. Agung Laksono. ( grc/ktc )

JAKARTA - Polemik mengenai lokasi penyelenggaraan Islamic Solidarity Games ke-3 akhirnya menemui titik temu. Dalam rapat terbatas yang diadakan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2013, Pemerintah memutuskan Palembang menjadi tuan rumah penyelenggaraan ISG.


''Kami ingin agar daerah bisa dilibatkan dalam penyelenggaraan event internasional. Jadi tidak Jakarta melulu,'' ucap Menko Kesra, Agung Laksono. Pemerintah (Pusat) ingin memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah dalam mengelola acara-acara besar. Hal ini, kata Agung, selaras dengan semangat otonomi daerah.


Selain itu, dipilihnya Palembang sebagai tuan rumah ISG tak lepas dari pengalaman Palembang sebagai tuan rumah SEA Games 2011. Ditilik dari sisi fasilitas tidak ada masalah, jelas Menko Kesra.


Senada dengan Menkokesra, Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, mengatakan bahwa pergeseran tempat penyelenggaraan ISG dari Jakarta menuju Palembang tidak bakal menimbulkan masalah. Menurut dia, Islamic Solidarity Sport Federation telah menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah ISG tanpa menyebutkan kota khusus lokasi pelaksanaannya.


''Memang sebelumnya Jakarta yang ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggara, namun dalam perkembangannya Palembang yang kemudian resmi menjadi tuan rumah,'' kata Menteri Roy. Bahkan sebelumnya sempat muncul wacana ISG bakal diadakan di dua kota, yaitu Jakarta dan Palembang namun hal itu dirasa kurang efektif.


Menpora menambahkan, setelah memeriksa sejumlah tempat pertandingan di Jakarta , ternyata ada yang belum siap, menpora mencontohkan atletik, renang, dan senam. Untuk memperbaiki arena tersebut, kata Menteri Roy, perlu waktu untuk menggelar tender lebih dulu.


Meski pemerintah belum memeriksa sarana dan prasarana di Palembang, Menpora optimistis tidak akan ada masalah berarti. Pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan secepatnya.


Sedangkan dari sisi pendanaan, politikus asal Partai Demokrat ini berharap Gubernur Sumatera Selatan, Alex Nurdin, bisa membantu seperti yang pernah ditawarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Harapannya kekurangan dana Rp 46 miliar bisa dibantu oleh daerah dan Pemerintah pusat tetap menyediakan Rp131 miliar," ucap Menpora.


Dengan berubahnya kembali tempat penyelenggaraan ISG, Menpora berharap negara yang mengikuti pun tidak mengalami perubahan. Menyusutnya peserta ISG beberapa waktu lalu lebih disebabkan karena bergesernya waktu. Sekarang, kata Roy Suryo, sudah ada 25 negara peserta dengan 13 cabang olahraga.


Semula ISG Ke-3 direncanakan digelar di Pekanbaru, Riau pada Juni. Namun karena sejumlah arena pertandingan tidak layak, pemerintah mengundurkannya menjadi bulan September. Pengunduran ini untuk membenahi fasilitas yang tidak memadai.


Meski waktu penyelenggaraan telah digeser, ternyata Gubernur Riau Rusli Zainal tersandung kasus korupsi dan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Walhasil, karena tidak ada pejabat yang mau bertanggung jawab, Pemerintah memutuskan untuk memindahkan lokasi ISG ke Jakarta.


Namun dengan alasan masih ada arena pertandingan yang belum siap, akhirnya pemerintah memutuskan Palembang menjadi tempat pelaksanaan pesta olahraga negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam tersebut.( goriau.com/ktc )

Berita Lainnya

Index