Perusahaan Sawit dan Pulp Kumpul Bahas Deforestasi

Perusahaan Sawit dan Pulp Kumpul Bahas Deforestasi
Perkebunan kelapa sawit. TEMPO/Fahmi Ali

JAKARTA - Beberapa perusahaan sawit, pulp, dan kertas akan berkumpul dengan pembeli utama, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat, di Jakarta. Mereka berencana membahas upaya menghilangkan deforestasi dan degradasi hutan tropis dari rantai pasokan minyak kelapa sawit, kertas, kedelai, dan daging sapi.

Lokakarya yang diwadahi dalam Tropical Forest Alliance (TFA) 2020 dihelat pada Kamis dan Jumat di Hotel Shangri-La, 27-28 Juni 2013. TFA 2020 merupakan sebuah kemitraan publik-swasta yang lahir dari pembicaraan antara Pemerintah Amerika Serikat dan Consumer Goods Forum (CGF) sebelum dan selama Konferensi Rio +20 di Brasil tahun lalu.

"Kemitraan ini bertujuan mengurangi laju deforestasi hingga nol persen pada 2020 dan mengembangkan ekonomi lokal," kata Koordinator Perubahan Iklim Global USAID, Kit Batten, dalam konferensi pers, Rabu, 26 Juni 2013.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka secara resmi lokakarya yang diikuti oleh sejumlah perusahaan dunia, antara lain Asia Pulp and Paper, April, Golden Agri-Resources, Unilever, Nestle, Kraft, Mondelez, J & J, Lion, Aeon, dan Kimberly-Clark. Seluruh perusahaan ini tergabung dalam CGF.

Pemerintah Indonesia dan Amerika, yang menjadi tuan rumah, mengajak perwakilan Norwegia, Belanda, dan Inggris Raya untuk membahas produksi empat komoditas secara ramah lingkungan. Delegasi dari negara-negara Amerika Latin dan Afrika juga dilibatkan.

Menurut Batten, lokakarya ini penting untuk mempertemukan sektor swasta dan komunitas masyarakat sipil yang seringkali bertentangan satu sama lain untuk mencari solusi mengatasi penebangan hutan tropis. "Indonesia adalah produsen sawit terbesar dunia," ucapnya.

Peran CGF tak kalah vital karena jaringan ini beranggotakan lebih dari 400 perusahaan di sektor produksi dan ritel di seluruh dunia. Angka perdagangannya mencapai US$ 3 triliun per tahun atau menyumbang sekitar empat persen dari pendapatan global.

"Akan banyak dibahas soal teknis meningkatkan produksi komoditas secara berkelanjutan, cara pengawasannya, dan memastikan penebangan hutan tidak terjadi lagi," ujar perwakilan CGF Gavin Neath.( tempo.co/ktc )

Berita Lainnya

Index