Pilot Kewalahan Atasi Kebakaran Ribuan Hektare Milik Sinar Mas dan RAPP

Pilot Kewalahan Atasi Kebakaran Ribuan Hektare Milik Sinar Mas dan RAPP
Ilustrasi. ( grc/ktc )

PEKANBARU - Capten Sonny Sumarsono, seorang pilot senior bekerja di PT Fly Komala Indonesia (perusahaan rental helikopter) mengaku kewalahan mengatasi masalah kebakaran ribuan hektare lahan hutan tanam industri milik perusahaan Sinar Mas Group dan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Sebelumnya, Rabu (26/6/2013), Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga menyatakan telah terdeteksi ada ribuan lahan hutan tanam industri milik beberapa perusahaan "raksasa" di Provinsi Riau hangus terbakar.

"Namun jumlah pastinya masih dalam tahap perhitungan. Kemudian terbanyak lahan milik masyarakat," kata Humas BNPB Agus Wibowo di Posko Satgas Penanggulangan Bencana Asap Provinsi Riau di Pekanbaru.

Data BNPB juga menyebutkan ada ribuan lahan gambut yang belum dilakukan penanam serta lahan perkebunan kelapa sawit milik perushaan dan masyarakat di beberapa kabupaten di Riau yang juga terbakar. PT Sinarmas Group memiliki beberapa anak perusahaan perkebunan dan HTI di Riau seperti PT Indah Kiat Pulp dan Paper (IKPP)dan masih banyak lagi.

Sementara PT RAPP merupakan perusahaan HTI yang juga memiliki banyak anak perusahaan yang beroperasi di berbagai wilayah kabupaten di Riau. Keduanya juga merupakan group dari perusahaan kehutanan dan perkebunan terbesar di Asia, yakni Asia Pulp & Paper (APP) dan Asia Pacific Resources International (APRIL). Capten Sonny mengatakan, Sinarmas Group ada dua helikopter yang direntak ke PT Fly Komala Indonesia untuk diperbantukan mengatasi masalah kebakaran lahan di Riau.

Sementara RAPP juga dilaporkan ada dua helikopter yang juga diperbantukan untuk mengatasi kebakaran lahan ini. Sonny menjelaskan, setiap peristiwa kebakaran lahan, luasanya selalu dilaporkan ke pilot untuk ditindaklanjuti dengan memprioritaskan titik-titik yang akan di lakukan pemadaman dengan menggunakan bom air. Untuk luasan lahan HTI milik Sinarmas Grup seperti IKPP dan lainnya, demikian Sonny, dilaporkan sudah lebih 2.000 hektare yang terbakar. Sementara kawasan HTI milik RAPP sejauh ini belum dilaporkan namun perkiraan juga mencapai ribuan hektare.( goriau.com/ktc ) )

Berita Lainnya

Index