Menjenguk Gubri di Rutan KPK, Ketika Syarifah dan Dua Putrinya Menunggu dalam Mobil

Menjenguk Gubri di Rutan KPK, Ketika Syarifah dan Dua Putrinya Menunggu dalam Mobil
Syarifah. ( rtc/ktc )

JAKARTA- Belasan tahun keberadaannya terkesan sekedar rumor dan hanya menjadi konsumsi informasi kalangan terbatas, akhirnya jati diri Syarifah Damiati Aida terkuak ke ranah publik. Adalah penahanan Gubernur Riau M Rusli Zainal oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi pintu keluar ibu dua putri ini untuk lebih dikenal publik sebagai istri sah tersangka dua kasus korupsi tersebut.

Nama Syarifah mulai menjadi bahan publikasi saat tim penyidik KPK menggeledah kediamannya di kawasan Kembangan, Jakarta. Hingga akhirnya sosoknya muncul ke depan publlik saat menjenguk suaminya di Rutan KPK, Senin lalu. Kemunculan tersebut bakal menjadi titik awal keterbukaan akan siapa gerangan wanita asal Indragiri Hilir tersebut.

Berikutnya, Syarifah kembali muncul untuk menjenguk suaminya di kesempatan kedua, Kamis (20/6/13). Syarifah selalu tidak datang sendiri, melaikan bersama dua putrinya, buah pernikahannya dengan M Rusli Zainal lebih 10 tahun lalu, atau saat suaminya masih menjadi Bupati Indragiri Hilir.

Siapa gerangan kedua putri kandung gubernur. Yang sulung namanya Nabila berumur 10 tahun, murid SD Al Azhar Sifa Budi. Sedangkan si bungsu bernama Aqila berumur 4 tahun.

Sebagai istri kedua, Syarifah harus pandai-pandai menempatkan diri. Karena itulah, ia dan kedua putrinya didampingi sejumlah kerabat harus mengalah. Memberi kesempatan pertama untuk Septina Primawati menemui suami di Rutan KPK. Selama Septina menemui suaminya, Syarifah dan kedua putrinya harus rela menunggu dalam mobil yang diparkir di tepi jalan, di luar pagar gedung KPK.

Ketika riauterkinicom datang menghampiri, wanita yang selalu tampil modis tersebut nampak terkejut, meskipun tetap bersedia menerima uluran tangan perkenalan riauterkinicom. Nabila dan Aqila yang duduk di kursi tengah juga ikut menyalami.

Namun Syarifah menolak melayani wawancara. Ia lebih banyak menggeleng atau tersenyum ketika sejumlah pertanyaan dilontarkan. Sambil sesekali melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. Pasti ia resah menunggu giliran menemui suaminya.

Tidak hanya Syarifah yang terlihat tak tenang, kedua putrinya juga demikian. Nabila yang kabarnya memiliki kedekatan luar biasa dengan ayahnya tak henti merengek. Minta segera dipertemukan dengan ayahnya.

  Barangkali karena keresahan itulah kalau kemudian Syarifah berguman lirih, "Kalau tak juga keluar (Septina.red), kami nanti menerobos saja." Sebuah ungkapan lazim seorang istri sekaligus seorang ibu.

Setelah lebih satu jam menunggu, akhirnya kesempatan itu datang. Syarifah yang selalu lekat dengan kaca mata lebar langsung membimbing kedua putrinya memasuki pintu sempit Rutan KPK. Memanfaatkan waktu terbatas untuk meluapkan rindu diri dan rindu kedua putrinya.

Sekitar 30 menit kemudian Syarifah keluar dari Rutan KPK. Ekspresinya tetap. Tak bersedia bersuara dan hanya tersenyum sambil melangkah menuju mobil Toyota Land Cruiser hitam yang sudah menunggunya di tepi jalan, depan gedung KPK.

Kesempatan sempit tersebut lantas gunakan untuk mencegat Nabila. Gadis kecil itu terlihat lebih cerah wajahnya setelah bertemu ayahnya.

"Papa berpesan agar Nabila lebih rajin ngaji. Rajin sholat dan terus berdoa," tuturnya memberi jawaban.

Setelah itu, gadis kecil yang menurut kerabatnya sudah 5 kali khatam Al Qur,an tersebut harus masuk mobil. Mengikuti ibunya, meninggalkan gedung KPK dan keinginannya lebih sering bertemu ayahnya. ( rtc/ktc )

Berita Lainnya

Index