Pedagang Eceran Banyak Tutup, Bensin Capai Rp 9 Ribu Perliter

Pedagang Eceran Banyak Tutup, Bensin Capai Rp 9 Ribu Perliter
Antrean kenderaan saat mengisi BBM di SPBU Sungai Jering Teluk Kuantan beberapa waktu lalu. 9 ktc )
TELUK KUANTAN - Walau pemerintah belum mengumumkan secara resmi kenaikan harga BBM, baik premium dan solar, namun ironisnya di lapangan sudah ada pedagang eceran yang menjual bensin hingga Rp 7 ribu sampai dengan Rp 9 ribu pe liter.
Tidak hanya harga bensin yang melambung, stok di pedagang eceran juga menghilang. Pasalnya banyak pedagang eceran yang biasanya menjual bensin sekarang memilih menutup usaha mereka. Mereka tampaknya sengaja tampaknya lebih memilih menytok BBM jelang pengumuman sehingga dapat menikmati keuntungan berlipat.
Hilangnya bensin di pedagang eceran dirasakan Ison warga Pangean. Menuruntnya saat pulang ke Pangean dari Teluk Kuantan, Selasa ( 18/6 ) malam lalu, dirinya tidak menjumpai satu pun pedagang eceran yang membuka usaha, padahal biasanya cukup ramai. Karena itu Ia sempat kahwatir kehabinsan BBM roda empat yang Ia kendarai.
Lain lagi yang dirasakan Yusman warga desa Koto Sentajo. Ia sudah membeli bensin seharga Rp 9 ribu per liter di pedagang eceran. " Itu terjadi saat membeli di 1 kios yang masih buka . Dari pengakuan pedagang, mereka menaikkan harga bensin hingga Rp 7 ribu hingga Rp 9 ribu karena stok bensin sudah diperoleh,"ujarnya.
Begitu juga yang dirasakan Anto warga desa Pisang Berebus Gunung Toar, Saat hendak pulang dirinya sempat membeli di 1 kios di Jao Simpang Tiga yang masih buka dengan harga Rp 8 ribu per liter. Dari pengakuan pedagang, mereka terpaksa menjual mahal karena susah mendapatkan bensin, lagipula Fraksi-Fraksi di DPR sudah menyetujui kenaikan harga BBM.
Sementara itu Kadis Koperasi Industri dan Perdagangan ( Kopindag ) Kuansing, Tarmis, S.Pd, MM yang ditanya soal ini , Rabu siang mengakui bahwa saat ini SPBU dilarang menjual BBM kepada pedagang eceran untuk mencegah terjadi aksi penimbunan.
" Memang ada himbauan Polres ke SPBU agar BBM tak dijual ke pedagang eceran terlebih dahulu,"ujarnya.
Untuk mengatur pasokan BBM ditngah-tengah warga yang jauh dari SPBU ujarnya, Dinas Kopindag bersama Polres, Satpol PP, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Bagian Ekbang, Jumat ( 21/6 ) besok akan menggelar rapat di Dinas Kopindag.

Salah satu materi rapat ujarnya, mengatur pedagang eceran yang mendapatkan rekomendasi membeli BBM di SPBU, dengan demikian stok di masyarakat yang jauh dari SPBU tetap ada. Tetapi juga akan dibahas cara menertibkan pedagang eceran yang tidak diberikan rekomendasi, agar tidak terjadi penimbunan. (isa )

Berita Lainnya

Index