Tanpa Taufiq Kiemas PDI-P dan Pemerintah Dingin

Tanpa Taufiq Kiemas PDI-P dan Pemerintah Dingin
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua MPR Taufiq Kiemas. TEMPO/ Tony Hartawan.( tpc/ktc)

JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, memprediksi akan ada perubahan dalam hubungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan pemerintah usai wafatnya, Taufiq Kiemas. Menurut Indria, PDI-P dan pemerintah bakal dingin seperti es.

"Ya, karena Taufiq Kiemas satu-satunya media penghubung kedua pihak," kata Indria saat dihubungi Tempo, Ahad, 9 Juni 2013.

Meski begitu, Indria meyakini hubungan PDI-P dengan pemerintah tak akan semakin buruk, melainkan hanya semakin dingin. Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Ari Dwipayana, juga sependapat. Menurut dia, selama ini hanya Taufiq Kiemas yang aktif berperan sebagai ice breaker hubungan PDI-P dengan pemerintah, bahkan dengan Istana.

Ari pun berharap agar PDI-P punya tokoh lain pengganti peran Taufiq. Setidaknya ada nama seperti ketua fraksi PDI-P Puan Maharani, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, hingga Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ganjar Pranowo.

Jika tak juga muncul sosok pengganti peran Taufiq, Ari khawatir politik PDI-P bakal perjalan monoton. "PDI-P bakal terpolaritasi, mengkutub semakin tajam dengan partai lain, termasuk pemerintah," kata dia.

Taufik Kiemas meninggal dunia di Singapura, Sabtu, 8 Juni 2013 pada sekitar jam 19.00 Suami Megawati Soekarnoputri ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada jam 11.00. Sebelum dibawa ke Kalibata, jenazah Taufik terlebih dahulu disemayamkan di hanggar skuadron 17, Bandara Halim Perdanakusuma.( tpc/ktc )

Berita Lainnya

Index