Diduga Kesal PETI Ditertibkan Perusahaan, Pos Security PT Duta Palma Dibakar

Diduga Kesal PETI Ditertibkan Perusahaan, Pos Security PT Duta Palma Dibakar
Kapolsek Kuantan Tengah Kompol Jasamen Manurung di lokasi pemblokiran. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Diduga marah akibat fihak perusahaan PT Duta Palma Nusantara menertibkan kegiatan penambangan emas tanpa izin ( PETI ) di wilayah operasional perusahaan, membuat sejumlah massa yang tidak dikenal, Selasa ( 4/6 ) sore marah dan membakar pos security perusahaan ini dikawasan Kukok Kecamatan Benai. Selain itu juga terjadi aksi pemblokiran jalan poros menuju perusahaan dari Pasar Benai ke pabrik kelapa sawit di kawasan Kukok dengan cara menebang pohon karet tepatnya di dekat salah satu SMA di desa Munsalo Kopah Kuantan tengah yang berbatasan dengan kecamatan Benai.

Informasi yang dihimpun dari fihak perusahaan, pembakaran 3 pos security tersebut terjadi pada pukul 5 sore tadi. Setidaknya 3 pos security dibakar oleh oknum masyarakat yang kesal itu. Selain pos security terbakar, juga terjadi aksi pemblokiran jalan dengan cara menumbang pohon karet di desa Munsalo.

Adanya aksi pembakaran pos security perusahaan tersebut juga diakui Kapolsek Benai, AKP Efrion yang dihubungi wartawan, Selasa malam. Namun Kapolsek hanya mengetahui 1 pos security yang dibakar. Namun katanya, api dapat dipadamkan sebelum pos security ludes dilalap sijago merah. Pos security yang dibakar tersebut ujarnya berada di pertigaan jalan poros hendak menuju lokasi PKS PT Duta Palma. Sebenarnya jalan poros ini juga menuju lokasi HTI PT RAPP, namun juga dilewati kenderaan operasional PT Duta Palma.Namun hingga Selasa malam ini akunya kondisi di TKP kondusif.

Sementara itu pantauan di lapangan hingga pukul 6 sore sore, akibat penumbangan pohon karet di desa Munsalo di ruas jalan poros tersebut, puluhan truk pengangkut crude palm oil ( CPO ) milik PT Duta Palma Nusantara di kecamatan Benai, sejak pukul 3 Selasa ( n4/6 ) siang tak bisa keluar masuk perusahaan. Akibatnya terlihat puluhan truk pengangkut CPO, mobil para pedagang dan mobil warga tertahan, baik yang dari arah Benai ke PT Duta Palma maupun dari PT Duta Palma ke Benai.

Para sopir tidak berani lewat dan memilih menunggu hingga keadaan normal kembali, walaupun di TKP terlihat Kapolsek Kuantan Tengah Kompol Jasamen Manurung beserta anggota melakukan penjagaan. Mereka tampaknya takut bakal terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bila nekad mencoba untuk lewat.

Apalagi disekitar lokasi pemblokiran tersebut terdapat kerumunan puluhan warga masyarakat. Saat ditanya kepada warga pelaku penumbangan pohon, mereka mengaku tidak tahu menahu. Namun dari informasi yang dirangkum aksi blokir tersebut dilakukan akibat kekecewaan sejumlah oknum masyarakat akibat penertiban mesin dompeng ( PETI ) oleh fihak PT Duta Palma Nusantara sehari sebelumnya.

Hal tersebut tampaknya juga dibenarkan oleh Kapolsek Kuantan Tengah, Kompol Jamses Manurung di TKP kepada wartawan. Karena dari hasil konfrimasi dirinya ke warga yang ada di TKP, rata-rata warga tidak tahu pelaku penebangan pohon tersebut. Bahkan Ia juga telah berkoordinasi dengan Kades Munsalo terkait aksi penebangan pohon tersebut, namun juga tidak mendapatkan keterangan pasti.

Namun dirinya menduga ada keterkaitan dengan aksi penertiban PETI oleh PT Duta Palma Nusantara sehari sebelumnya di kawasan Sungai Kukok . Mengingat sejak penumbangan pohon pada pukul 3 siang hingga pukul 17.30 WIB masih berlangsung, Kapolsek Jasamen saat itu memerintahkan anak anggotanya mencari mesin Chain Saw ( Sinso ) untuk memotong kayu dan menyingkirkannya agar jalan dapat dilalui.

Sebenarnya menurut Kompol Jasamen Manurung, lokasi TKP penertiban PETI oleh PT Duta Palma berada diwilayah hukum Polsek Benai tepatnya dikawasan Sungai Kukok. Namun aksi pemblokiran jalan berada di desa Munsalo Kopah yang merupakan kawasan Polsek Kuantan Tengah. Karena itu menjadi tanggung jawab mereka untuk mengamankan aksi pemblokiran jalan tersebut. Untuk penertiban PETI di perusaahaan tersebut, Jasamen menyarankan konfirmasi ke Kapolsek Benai. ( isa )

Berita Lainnya

Index