Sarjana Sampai Profesor Jadi Stres karena Tekanan Hidup di Jakarta

Sarjana Sampai Profesor Jadi Stres karena Tekanan Hidup di Jakarta
ilustrasi. ( ktc )

Jakarta - Dinas Sosial Jakarta Selatan merazia orang stres di Jakarta. Diantara mereka yang terjaring, ada yang merupakan sarjana sampai profesor. Nah, Dinas Sosial Jaksel menyebut kalangan terdidik itu jadi stres karena tekanan hidup di Jakarta.

"Jadi orang gila ini kan mengidap penyakit schizophrenia dan semua orang berpotensi. Ketika tidak bisa menyelesaikan masalah, seperti ekonomi, keluarga dan kerjaan. Jadi intinya semua ini permasalahan hidup," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda saat berbincang, Rabu (13/3/2013).

Untuk 3 bulan ini saja ada 43 orang yang terjaring. Tapi diantara puluhan itu hanya satu dua yang berpendidikan, sebagian besar dari kalangan pendidikan rendah.

"Razia di jalan-jalan protokol dan di kampung-kampung, karena mereka ini kan mobile jadi tidak ada tempat yang menetap," jelasnya.

Razia dilakukan setiap hari. Setelah terjaring mereka akan dibawa ke panti rehabilitasi. "Pertama mereka kan asupan gizinya kurang, makanya kita bawa ke panti untuk mendapatkan asupan gizi," imbuhnya.

"Kedua kesehatan mereka perlu adanya pengobatan, baik psikis maupun fisik. Makanya kita bawa ke rumah sakit kejiwaan Duren Sawit karena di sana ada dokter yang akan mengobati," tambahnya lagi.

Panti rehabilitasi bagi mereka yang terkena gangguan jiwa yakni di Panti Bina Laras Harapan Sentosa di Ceger, Cipayung. Panti itu di bawah Dinsos DKI Jakarta.

"Kita juga mengimbau apabila ada masyarakat yang mengenal orang gila, hubungi kita dan kita siap menjemput sampai ke rumah," tuturnya.( dtc/ktc )

Berita Lainnya

Index