Wisuda 173 Mahasiswa, STAI Harus Mampu Jadi Pemikir

Wisuda 173 Mahasiswa, STAI Harus Mampu Jadi Pemikir
Sekda Kuansing Drs H Muharman, M.Pd saat menghadiri wisuda mahasiswa STAI Kuansing. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kuansing kembali melakukan wisuda angkatan ke VII Tahun Ajaran 2012/2013, tak kurang dari 173 mahasiswa dari jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) di wisuda yang bertempat di Gelanggang Olahraga (GOR A) Sport Centre Teluk Kuantan, Selasa( 21/5) kemaren.

Hadir pada acara wisuda ini, Ketua Ketua Kopertis Wilayah XII Riau Kepri STAI, Prof. Dr. H. Muhammad Nazir, MA, Ketua STAI, Sekda Kuansing Drs. H. Muharman, M. Pd, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam, H. Masran Ali, S.Ag, Dosen, Kepala Bagian, Kepala bidang, Camat, mahasiswa dan para orang tua.

Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam diwakili H. Masran Ali, S.Ag dalam sambutannya mengatakan, indikasi majunya suatu daerah saat sekarang ini terletak harus ada perguruan tinggi atau sekolah tinggi, yang pada masa akan datang akan berdiri Universitas Kuantan Singingi (Uniks) diatas lahan seluas 10 hektar.

Namun saat ini STAI Kuansing kembali melakukan wisuda sarjana sebanyak 173 sarjana pada angkatan ke -VII, dan wisuda ini bukanlah suatu akhir dari sebuah proses pendidikan, akan tetapi harus menjadi sebuah tantangan untuk dapat memecahkans ebuah permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

" STAI telah tujuh kali melakukan wisuda sejak berdiri tahun 2001, dan para mahasiswa tidak boleh berpuas diri pada hari ini dengan sarjana yang baru saja disandangnya, karena langkah ke depan masih banyak tantangan yang akan di hadapi,” sebutnya.

Di kesempatan yang sama, Bupati Kuansing H. Sukarmis diwakili Sekda,
Drs. H. Muharman, M. Pd mengatakan apa yang diraih hari ini oleh mahasiswa stai (para sarjana) adalah suatu harapan bagi bangsa dan negara, sedangkan gelar yang diraih harus dapat berperan aktif di tengah-tengah masyarakat.Hal ini disebabkan tantangan ke depan bagi mahasiswa cukup berat, dan para sarjana harus mampu berperan aktif dan bekerja keras, profesional serta harus mampu jadi pemikir dalam pembangunan, sebutnya." Sarjana STAI yang telah diwisuda ini, harus mampu berperan aktif dan bekerja keras, profesional serta mampu menjadi pemikir dalam pembangunan, " paparnya.

Menurutnya, dengan kemampuan yang dimiliki oleh para wisudawan ini, hendaknya mampu menjadi pemikir dalam pembangunan dan berharap nantinya akan tercipta sumber daya manusia (SDM) yang unggul, bermoral dan religius." Profesi wisuda ini hendaknya dapat dijadikan sebagai moment dalam pembangunan, yang artinya ilmu yang diperoleh dapat mengabdi kepada masyarakat dan berkarya membangun daerah sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari," tuturnya.

“ Perhatian pemerintah daerah terhadap dunia pendidikan di Kuansing cukup besar, bahkan Pemkab juga berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan dengan berencana mendirikan Universitas Kuantan Singingi (UNIKS),”pungkasnya. ( pen )

Berita Lainnya

Index