'Rebutan' Partai, Pilgubri Rawan Konflik

'Rebutan' Partai, Pilgubri Rawan Konflik
fhoto haloriau.com ( ktc )

PEKANBARU - Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) September mendatang, bakal Calon Gubernur Riau (Cagubri) banyak mengusung dari partai yang sama. Hal ini ditakutkan akan berdampak pada konflik horizontal di tengah-tengah masyarakat.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Provinsi Riau, H Rizka Utama, akhir pekan kemarin.

"Kita mengkhawatirkan apabila salah satu calon banyak dalam satu partai itu, tidak menerima yang telah ditetapkan oleh dewan petinggi partai di pusat. Tentu ini akan mengakibatkan para pendukung calon akan melakukan protes atas penetapan tersebut," jelasnya.

Rizka juga menganalisis, bahwa tahapan Pilgubri mendatang, Cagubri yang tidak diusung partainya dikhawatirkan akan melakukan perlawanan. Adanya kerawanan berdampak buruk ini tentunya yang akan dikorbankan adalah rakyat.

"Kerawanan konflik lainnya yang kita nilai sangat mengganggu tahapan Pilgubri ketika kampanye. Tahapan ini tentu banyak mengerahkan massa dan berpotensi terjadinya konflik," sebutnya.

Selain penetapan balon dari satu partai politik rawan konflik, nilainya, suhu politik di daerah semakin memanas. Ini tentu saja akan mempengaruhi iklim investasi di Provinsi Riau mendatang. Untuk itu pihaknya, menyarankan salah satu balon tersebut jika telah ditetapkan pusat, maka sebaiknya menerima dengan hati lapang. ( MRnetwork/ktc )

Berita Lainnya

Index