Rekaman Rapat Pembahasan Proyek Baju Koko

Bupati Kampar Marah Anggaran Diberi Tanda Bintang

Bupati Kampar Marah Anggaran Diberi Tanda Bintang
Ilustrasi. ( ktc )

BANGKINANG-Kasus dugaan korupsi baju koko di Kabupaten Kampar saat ini tengah ditangani Kejari Bangkinang. Dugaan keterlibatan Bupati Kampar Jefry Noer dalam proyek ini sudah lama mencuat.

Awalnya, proyek pengadaan baju koko senilai Rp 2 Milyar ini telah diberi tanda bintang oleh DPRD Kampar yang artinya 'belum disetujui'. Namun akhirnya anggaran tersebut bisa cair yang didindikasi disebabkan adanya pengaruh orang berkuasa dalam proses pencairannya.

Salah seorang anggota DPRD Kampar yang tak mau disebutkan namanya bahkan memperdengarkan hasil rekaman saat rapat pembahasan anggaran tersebut di gedung DPRD Kampar. Terdengar Bupati Kampar marah-marah saat tahu proyek tersebut diberi tanda 'bintang' oleh DPRD.

Dijelaskan anggota DPRD Kampar itu, saat mulai pembahasan baju koko, banyak camat menolak jika anggaran diletakan di anggaran mereka.

"Selain itu camat yang ada di Kampar tidak tahu mengenai baju koko. Karena mereka tidak diundang saat pembahasan baju koko di tingkat pemerintah kecamatan. Bahkan belum ada Nomenklatur (Kesepakatan) dari awal. Jadi mereka tiba-tiba terkejut anggaran bisa masuk di tempat mereka,"ungkapnya Rabu (8/5/2013) sembari memutar rekaman yang ada pada dirinya.

Ia juga menyebutkan tanda bintang pada saat pembahasan belum dihilangkan dan dasar hukumnya juga tidak jelas."Jadi banyak kesalahan dalam proyek baju koko tersebut,"ujarnya.

Selain itu Sumber juga mengatakan, Bupati Kampar dalam masalah baju ini, sudah memandang remeh wakil rakyat."Jadi ia mencak-mencak saat baju koko diberikan tanda bintang. Karena harapannya tidak diberikan. Sebab baju koko ini, janjinya saat menang Pilkada kemarin. Lagi pula baju itu sudah diberikan dulu baru dibahas,"ungkapnya.

Berdasarkar rekaman yang didengar Halloriau.com, terdengar juga Bupati mengintervensi Ketua komisi I Juswari Umar Said, saat pembahasa Baju Koko. Menurutnya Ketua Komisi I yang notabane kader Partai  Demokrat, tidak loyal pada dirinya selaku Pembina Partai Demokrat Kampar.

"Kamu saya letakkan di sini sebagai perwakilan Fraksi Demokrat, seharusnya bisa meloloskan baju koko ini, bukan mempersulitnya,"ujar Bupati Jefry dalam rekaman tersebut. ( hrc/ktc )

Berita Lainnya

Index