Selama Banjir, 2050 Hektar Padi Siap Panen di Kuansing Terendam

Selama Banjir, 2050 Hektar Padi Siap Panen di Kuansing Terendam
Ilustrasi. ( ktc )

TELUK KUANTAN -  Banjir yang terjadi selama 2 hari di Kuansing juga berdampak pada areal pertanian. Setidaknya dari data Dinas Tanaman Pangan Kuansing, 2050 hektare sawah yang siap panen terendam banjir.

Hal tersebut disampaikan oleh Kadis Tanaman Pangan Kuansing, Ir Hardison, MP kepada wartawan, Senin ( 6/5 ) lalu . " Sebenarnya luas sawah warga yang siap panen saat ini hampir 4000 hektar. Namun yang terendam banjir 2050 hektar lahan sawah mulai dari kecamatan Kuantan Tengah, Benai, Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti,"ujarnya.

Menurutnya dari sejumlah kecamatan tersebut, kecamatan Pangean merupakan kecamatan yang paling luas areal sawah siap panen tergenang banjir. " Kalau Pangean lebih kurang 1000 hektar yang terendam, disusul Inuman dan Cerenti di dua kecamatan ini ad ayang sudah ada yang belum, paling sedikit di Benai karena rata-rata sudah panen,"ujarnya.

Kondisi sawah warga yang terendam itu bebernya, ada yang merendami batang padi, merendami sebagian dan ada yang hanya sedikit saja.Kondisi ini tentu saja sangat mengecewakan para petani sawah di Kuansing, sebab datang menjelang panen akan datang.

Sebenarnya upaya menghindari banjir yang menimpa areal persawahan dapat dilakukan melalui penanaman serentak. Kalau rencana Oktober ditanam, namun tidak mudah melakukan penanaman serentak. Karena masyarakata Kuansing secara umum masih mempedomani musim tanam kepada warga yang berada di hulu sungai Kuantan.

" Kalau orang di Hulu sudah mulai tanam baru yang di hilir bertanam, karena itu Hulu Kuantan tidak ada yang terendam banjir, karena mereka sudah panen sebulan yang lalu, dan yang terkena sekarang dari Kuantan Tengah ke bagian hilir ,"ujarnya.

Mengenai kerugian yang diderita petani katanya juga belum dapat didata. Karena belum ada mengenai kondisi tanaman padi warga yang sedang terendam. " Kalau sudah masak walaup terendam tidak akan gagal, yang Kita khawatirkan kalau yang terendam padi yang sedang masak susu ( sudah berisi tapi masih cair), itu akan rusak,"pungkasnya.

Ia memastikan kondisi ini akibat perubahana iklim yang terjadi secara global. Karena itu kedepan tidak bisa seorang pun memastikan kapan akan musim hujan dan musim kering. ( isa )

Berita Lainnya

Index