TEL AVIV - Israel mempertanyakan keputusan raksasa internet Google untuk mengganti istilah "Wilayah Palestina" dengan "Palestina" pada halaman www.google.ps. "Perubahan ini menimbulkan pertanyaan tentang alasan di balik keputusan ini," kata kata juru bicara kementerian luar negeri Israel, Yigal Palmor.
Ia menyebut, langkah Google ini sebagai "mengejutkan". Pasalnya, kata dia, tak seharusnya sebuah perusahaan internet swasta masuk dalam ranah politik internasional dan pada sisi kontroversial.
Sebelumnya, Google secara resmi mengumumkan perubahan itu. Perubahan mulai berlaku per 1 Mei, juru bicara Google Nathan Tyler mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Kami mengubah nama 'Wilayah Palestina' menjadi 'Palestina' pada seluruh produk kami. Kami berkonsultasi dengan berbagai sumber dan otoritas sebelum melakukan penamaan negara-negara. Dalam hal ini, kita mengikuti langkah PBB dan organisasi internasional lainnya," katanya.
Majelis Umum PBB pada bulan November meningkatkan status Palestina sebagai negara pengamat non-anggota dengan 138 suara mendukung, sembilan menentang, dan 41 abstain.
Otoritas Palestina sejak saat itu menggunakan istilah "Negara Palestina" dalam korespondensi diplomatik dan mengeluarkan perangko resmi untuk tujuan tersebut.( tempo.co/ktc )
Akui Palestina, Google Diprotes Israel
Redaksi
Senin, 06 Mei 2013 - 09:35:00 WIB
Pilihan Redaksi
IndexWah, Terinspirasi dari Jokowi, Pasangan Lurus Luncurkan Kartu Riau Sejahtera
Berniat Beli Senpi dengan Upal, 2 Pemuda Dikerangkeng
Sukarmis : Kuansing Dukung Ketua Golkar Riau Jadi Cagubri
Sekda Buka Acara Legal Drafting Penyusunan Prohuda
Ustazah Mama Dedeh Bakal Meriahkan HUT Kuansing
Lakukan Reevaluasi Pendirian Kabupaten Kuansing
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Internasional
Robert Kiyosaki Ramal AS Jadi Negara Termiskin di Dunia
Senin, 25 Desember 2023 - 12:16:44 Wib Internasional
Kemiskinan di Israel Melonjak Akibat Perang dan Gerakan Boikot
Senin, 25 Desember 2023 - 11:31:01 Wib Internasional