Hanya 34,8 Persen Penderita Diabetes Bisa Tetap Bekerja

Hanya 34,8 Persen Penderita Diabetes Bisa Tetap Bekerja
ilustrasi (Foto: Thinkstock). ( dtc/ktc 0

JAKARTA - Semua orang jika sedang mengidap penyakit tentu akan mengalami kesulitan untuk tetap melakukan kegiatannya sehari-hari. Tidak terkecuali penyakit diabetes, hanya sebagian kecil saja yang bisa tetap beraktivitas secara normal.

"Jangan pernah menganggap enteng suatu penyakit. Seringkali orang tidak menganggap penting untuk melakukan pencegahan, nanti jika sudah terkena, baru akan merasa menyesal," ungkap Prof. Dr. dr Pradana Soewondo, Sp.PD-KEMD, spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo, dalam acara Media Briefing 'Partnership for Diabetes Control in Indonesia' di Hotel Ibis Tamarin, Jl. KH Wahid Hasyim, Jakarta, Jumat (3/5/2013).

Prof Pradana mengatakan, penyakit diabetes cukup membuat penderitanya tidak bisa melanjutkan aktivitasnya sehari-hari. Hal ini dikarenakan komplikasinya yang membuat kondisi tubuh penderitanya tidak punya kemampuan untuk bisa bekerja lagi.

"Efek-efek tersebut misalnya penderita harus rutin cek darah, mungkin juga tubuhnya terasa lemas, belum lagi jika kondisinya sudah parah dan mengharuskan pasien suntik insulin. Ini bisa sangat mengganggu aktivitasnya," lanjut Prof Pradana, yang saat ini juga aktif sebagai sebagai anggota Perkumpulan Endokriologi (PERKENI) Pusat.

"Pasien dengan diabetes harus tetap melakukan pengobatannya secara rutin jika memang ingin kondisinya tidak semakin buruk. Sehingga membuat ia harus mengorbankan sebagian aktivitasnya, khususnya jika kondisi diabetesnya sudah parah," ungkap Dr Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, dalam kesempatan yang sama.

Kondisi lanjutan dari penyakit diabetes yang sudah parah misalnya kerusakan retina (retinopathy), kerusakan serabut saraf yang ditandai dengan mati rasa (neuropathy), gagal jantung, stroke, hingga risiko amputasi.

"Saat ini dari total seluruh penderita diabetes di Indonesia, hanya sekitar 34,8 persen saja yang tetap bisa bekerja secara normal. Sisanya tidak bisa lagi melakukan aktivitasnya," lanjut Prof Pradana.

Untuk itu diperlukan berbagai upaya untuk bisa mencegah timbuln perbaikan gaya hidup yang sehat, seperti mengurangi kadar gula dalam konsumsi makanan sehari-hari, menerapkan pola makan sehat dengan sayur dan buah-buahan, menyediakan waktu untuk rutin olahraga 5 kali dalam seminggu, tidak merokok, dan istirahat cukup. ( dtc/ktc )

Berita Lainnya

Index