TELUK KUANTAN - Kasus kematian hatimau betina di kecamatan Singingi September 2018 lalu ternyata tidak hanya menuai perhatian nasional bahkan dunia internasional.
Hal tersebut dikatakan kepala kejaksaan negeri ( Kajari ) Kuantan Singingi ( Kuansing), Riau, Hari Wibowo saat silahturahmi dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Kuansing, Senin ( 20/5/2019).
" Saya sampai ditelpon oleh lembaga, LSM dan pegiat lingkungan dari Eropa dan negara lain mempertanyakan kejadian ini,. Bayangkan kejadian ini menarik perhatian dunia internasional,"ujarnya.
Perhatian dunia internasional katanya akibat harimau Sumatera yang mati terkena jerat tersebut sedang hamil.
" Kematian ibu dan calon anak harimau itu juga yang membuat mereka begitu memperhatikan,"lanjut Hari.
Disamping itu harimau Sumatera termasuk hewan langkah dan habitat atau basis yang masih tersisa salah satunya di Kuansing.
Oleh sebab itu kata Hari, Kejaksaan akan menggandeng WWF melakukan penyuluhan mengenai perlindungan flora dan fauna langkah bagj masyarakat Kuansing yang tinggal didaerah dekat konsesi hutan konservasi.
" Sehingga warga semakin faham nantinya tentang mana saja flora dan fauna yang dilindungi sehingga tidak berurusan, dengan hukum nantinya,"lanjut Hari.
Katanya selain kasus kematian harimau betina ada juga kasus kematian burung langkah yang mati akibat ditembak yang juga mendapat perhatian aktifis lingkungan. ( isa)
