Kuansing Lemah Rebut Dana DAK Pariwisata

Kuansing Lemah Rebut Dana DAK Pariwisata
Ai terjun Guruh Gemurai. gosumatra

TELUK KUANTAN - Jajaran Pemkab dinilai masih lemah dalam melobi agar dana alokasi khusus ( DAK ) pusat mengucur ke Kuansing. Pemkab harus belajar kedaerah lain yang telah berhasil merebut dana DAK.

Hal tersebut dikatakan anggota DPRD Kuansing, Rosi Atali, Jumat ( 5/10/2018). 
" Kami pernah ke Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan sampai dua anggota dewan Andi Nurbai dan Jefri Antoni bertengkar dengan pejabat kementrian saling tunjuk tangan soal jumlah pengunjung pacu jalur paling ramai. Sementara pejabat kementrian menyebut di Bali. Walau ramai Andi Nurbai dan Jefri Antoni menyebut kementrian Pariwisata tidak ada kepedulian terhadap Kuansing,"ujar Rosi.
Namun mereka tidak bisa berkutik ketika pejabat kementrian Kuansing kurang getol memperjuangkan program pariwisata. Daerah lain yang berjuang mulai dari Gubernur dan Bupati.
" Kita setingkat Kadis kadang Kabid. Padahal mereka butuh bertemu dengan pengambil kebijakan "ujarnya.
Contoh Aceh akibat gigih berjuang mereka mendapat dana DAK Pariwisata Rp.250 Milyar. 
" Kata orang kementrian Pariwisata mereka sampai bosan melihat kegigihan orang Aceh, setiap waktu. Tapi kan akhirnya mereka mendapat DAK Rp.250 Milyar,"ujarnya.
Menurutnya kementrian tidak membatasi usulan daerah. Yang diperlukan kegigihan  berjuang dan meyakinkan mereka agar DAK yang disalurkan bermanfaat. 
" Kalau sektor pariwisata benar- benar mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat "katanya.
Sekda Kuansing, Dianto Mampanini belum lama ini mengaku terus berjuang merebut dana DAK Pariwisata, buktinya tahun ini mendapat dana DAK Rp.1.2 Milyar untuk air terjun Batang Koban. Untuk merebut dana secara terkonsep pihaknya sedang menyusun rencana induk pengembangan pariwisata dan master plan sehingga usulan benar-benar terkonsep. ( mad )

Berita Lainnya

Index