Tahun 2015, 47 Orang Terindikasi HIV di Kuansing, 19 Orang Positif dan 5 Orang Meninggal Dunia

Tahun 2015, 47 Orang Terindikasi HIV di Kuansing, 19 Orang Positif dan 5 Orang Meninggal Dunia
ilustrasi. ( ktc )

TELUK KUANTAN -   Individu yang terindikasi mengidap penyakit HIV selama tahun 2015  tercatat sebesar 47 orang di Kuansing, lima diantaranya sudah meninggal dunia. Ini menjadi warning bagi semua elemen agar penyebaran HIV tidak semakin meluas.

“ Individu yang terindikasi mengidap HIV terjadi peningkatan secara signifikan secara terus menerus, ini perlu menjadi perhatian dan catatan bagi Kita semua,”ujar Direktur RSUD Teluk Kuantan, dr David Oloan Napitupulu, MARS melalui Kepala Bidang Politry Consulling Testing), Erma Yetti kepada wartawan. 

Diungkapkan Erma, tahun 2015 lalu jumlah individu yang terindikasi HIV sebanyak  47 kasus. 19 orang positif HIV sedangkan 28 lainnya masih negative, serta yang memprihatinkan 5 orang sudah meninggal dunia.

“Itu berdasarkan data dan laporan pasien terindikasi HIV yang berobat dan konsultasi ke RSUD Teluk Kuantan,”ujarnya.

Diluar itu, Erma Yetti yakin, masih terdapat warga yang terindikasi HIV. Hanya saja mereka enggan melakukan pengobatan ke RSUD, Puskesmas maupun klinik dan balai pengobatan swasta lainnya.

“ Kan ada juga yang enggan memeriksa karena harga diri, biaya, malu penyakit diketahui orang,”ujarnya.

Padahal lanjut Erma, inidvidu yang terindikasi derita HIV untuk tidak segan dan malu memeriksakan diri ke RSUD, baik untuk perawawatn maupun konselling. “ Karena pihak RSUD akan melindungi data yang hendak melakukan conselling atau perawatan agar tidak diketahui orang lain,”tandasnya.

Upaya yang dilakukan untuk mencegah bertambahnya jumlah penderita HIV lanjut Erma melalui sosialisasi dan penyukuhan bahaya HIV/Aids ke tengah-tengah masyarakat. Disamping itu, setiap calon pengantin diwajibkan memerika kesehatan di Puskesmas setempat yang salah satunya bertujuan mengetahui indikasi bebas HIV/Aids atau tidak.

Diingatkan Erma, sampai saat ini, HIV/Aids masih termasuk salah satu penyakit berbahaya dan belum terdapat obat yang mujarab penyembuhan penyakit ini secara total. “ Yang ada pengobatan yang dilakukan sebatas terhadap penyakit yang sedang diderita  pasien,”pungkasnya.( isa )

Berita Lainnya

Index