Pilkada Kuansing Pernah Rusuh, Semua Pihak Harus Maksimal Minimalisir Konflik

Pilkada Kuansing Pernah Rusuh, Semua Pihak Harus Maksimal Minimalisir Konflik
Ketua Komisi A DPRD Kuansing, Musliadi, S.Ag. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Pemilihan kepada daerah dan wakil kepala daerah ( Pilkada ) pernah didera kerusuhan yang membuat warga dirundung kecemasan dan trauma. Karena itu dalam Pilkada kali ini, semua kandidat, tim pemenangan, relawan dan simpatisan harus berikhtir semaksimal mungkin menciptakan iklim yang kondusif.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi A DPRD Kuansing, Musliadi, S.Ag, Sabtu ( 7/11/2015 ). " Konflik itu mudah tercipta, karena dalam Pilkada tingkat emosi cukup tinggi, tersulut sedikit saja bisa rusuh. Tetapi mengatasi konflik itu susah, butuh waktu memulihkan kondisi keamanan, dan mengobati rasa trauma masyarakat, menyatukan masyarakat yang terbelah akibat konflik,  karena itu bibit-bibit konflik sekecil mungkin harus diatasi secepatnya,"ujarnya.

“ Kalau ricuh yang rugi itu juga masyarakat dibawah, pedagang tak bisa berdagang, pegawai kantor libur, anak sekolah libur, orang tua juga cemas akan terjadi apa-apa pada anaknya, keluar rumah gak tenang, kasian masyarakat Kita kalau sudah terjadi ricuh, ini perlu disadari, maka semua yang terlibat dalam Pilkada perlu menjaga etika berkompetisi, kalau sudah ricuh yang akan turun tangan menanganinya aparat keamanan dan pemerintah, mari bantu mereka menjaga situasi dan kondisi yang kondusif,"tambahnya.

Karena itu selaku ketua komisi yang membidang masalah pemerintahan dan politik, Musliadi mengimbau ditengah iklim kompetisi Pilkada semua berkepala dingin dan menjaga etika berkompetisi.

“ Kalau ada permasalahan laporkan ke instansi resmi, jangan bertindak sendiri, nanti kelompok lain juga bertindak sendiri, karena sikap fanatisme  dalam kompetisi tinggi sekali, terusik atau merasa terganggu bisa memicu masalah , kalau tak teratasi bisa semakin meluas, ini yang harus disadari oleh semua  yang terlibat dalam  Pilkada  terutama dikalangan bawah yang kadang-kadang  bertindak tanpa memikir dampak yang bakal timbul , ”ujarnya.

Ia juga meminta penyelenggara Pilkada, baik KPU dan Panwaslu untuk benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional. Jangan sampai, peran mereka dilakukan pihak lain yang justru bisa memicu kekacauan.

“ Sekeras dan seketat apapun persaingan dalam Pilkada, semua harus berkepala dingin , jangan sampai merugikan masyarakat dari tindakan-tindakan  yang  tidak produktif. Semua kandidat, tim pemenangan dan simpatisan harus fokus memaparkan program ungulan mereka, masyarakat juga demikian harus menilai pasangan calon melalui program-program mereka, sehingga mereka tahu seperti apa semua pasangan calon akan mengelola Kuansing lima tahun kedepan agar dapat maju dan menciptakan kesejahteraan,”tutupnya.  ( isa )

Berita Lainnya

Index