Sebagian Warga Pertahankan Tradisi Malomang Jelang Idul Adha

Sebagian Warga Pertahankan Tradisi Malomang Jelang Idul Adha
Warga di desa Pisang Berebus sedang memasak lomang sehari jelang Idul Adha. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Sebagian besar warga di pedesaan di Kuansing masih mempertahankan tradisi Malomang ( membuat lemang dalam bambu ) untuk menu menjamu tamu selama perayaan hari raya Idul Adha. Seperti di kecamatan Gunung Toar, kenegerian Kopah kecamatan Kuantan Tengah dan kecamatan Pangean serta desa-desa di pinggiran sungai Kuantan.

Di kawasan lain mulai dari Hulu Kuantan, Kuantan Mudik, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti juga masih nampak mempertahankan tradisi malomang ini.

Sebagian warga di desa-desa juga masih mempertahankan mengantar doa dari rumah ke rumah yang diadakan selama perayaan hari besar agama Islam terutama hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Saat acara mengantar doa dari rumah ke rumah ini, menu lomang menjadi favorit disamping gulai cipuik campur ayam.

Karena itu, dua hari dan satu hari jelang hari raya, di desa-desa sudah menjadi pemandangan biasa melihat ada warga yang memasak lemang. Kesibukan warga akan terlihat, mulai dari mencari bambu muda sebagai tempat lemang. Disamping mencari kayu, untuk bahan bakar memasak lemang yang dilakukan oleh para laki-laki.

Sementara itu para kaum perempuan, mempersiapkan beras pulut, mulai dari merendam, membuat santan, mencari daun pisang untuk dimasukkan kedalam bambu dan kemudian diisi dengan beras pulut untuk selanjutnya dimasak dengan cara dipasang didekat bara api yang dijaga panasnya agar lemang tidak hangus.

Saat menunggu lemang masak di perapian bara api, salah satu momen keasikan tersendiri. Karena sambil menunggu lemang masak, sambil bercengkerama dengan keluarga, hal ini menambah semaraknya suasana menjelang hari raya di desa-desa.

Disamping memasak lemang, kaum ibu juga memasak gulai cipuik ( siput di sawah ) yang kadang dicampur dengan paku, kentang dan ayam. Gulai cipuik juga salah satu yag dicari warga yang ikut acara mengantar doa dari rumah ke rumah pada hari raya.

" Ya tuh menu favorit kalau hari raya, lemang campur durian kalau musim durian, kadang campur ketan. Sudah tuh gulai cipuik,"uja Ermi warga desa Sukaping Pangean, saat ditanya menu-menu pada hari raya.

Menurutnya, walau mempersiapkan cukup lelah, namun rasa bahagia muncul saat hari raya tiba apalagi disantap para tamu yang datang. " Apalagi ini sekali atau dua kali dalam setahun, tak apa-apa menyajikan menu istimewa dihari istimewa,"tutupnya. ( isa )

 

 

Berita Lainnya

Index