TELUK KUANTAN - Kades Sako kecamatan Pangean membantah, Syaf ( 29 ) yang ditangkap Polsek Pangean karena diduga terlibat pencurian kambing warga desa mereka.
" Saaat kasus ini pertama mencuat, Saya sempat dihubungi Polsek Pangean, Saya telusuri daftar penduduk desa Sako tidak terdapat nama yang bersangkutan ( Syaf ),"ujar Kades Sako, Andika saat memberi pernyataan klarifikasi, Rabu ( 20/5/2015 ).
Setelah mengumpulkan informasi lanjutan ujar Andika, ternyata yang bersangkutan selama ini tinggal di desa Rawang Binjai, namun mertuanya tinggal di desa Sako. " Ayah tiri mertua dan ibu mertua yang bersangkutan memang tinggal di Sako, karena itu kadang ke desa Sako, namun tidak tercatat sebagai warga desa Sako,"ujarnya.
" Dalam pemberitaan sebelumnya kan disebut sebagai warga desa Sako, setelah Kita telusuri ternyata tidak ada dalam daftar kependudukan desa Sako, ini sebagai klarifikasi dari desa Sako, "ujarnya mengulangi.
Kapolres Kuansing, AKBP Edy Sumardi Priandinata, S.Ik, M.Hum yang dikonfirmasi melalui Paur Humas Polres, Iptu Musabi terkait klarifikasi Kades Sako menyatakan, sah-sah saja jika ada bantahan. Hanya saja Humas Polres Kuansing dalam merelease data ke media massa berasal dari data yang dihimpun dari Polsek Pangean.
" Itu data yang Kita ambil dari jajaran Polres khususnya Polsek Pangean.
Sebelumnya diberitakan,af alias at (29) warga desa Sako Kecamatan Pangean akhirnya resmi ditahan oleh pihak kepolisian karena diduga mencuri kambing milik warga desa Pauh Angit Hulu, Kecamatan Pangean, bersama 5 rekannya yang masih dibawah umur pada Jumat (8/5/2015) lalu.
Sebelum dilakukan penahanan terhadap tersangka, pihak kepolisian dari Polsek Pangean terlebih dahulu melakukan mediasi antara keluarga tersangka dengan keluarga korban, Fitri Yondra (25) warga dusun 1, desa Pauh Angit Hulu Pangean yang dilaksanakan, Senin (18/5/2015) . Namun mediasi gagal, dan akhirnya tersangka ditahan pihak Polsek Panean. ( utr/isa )
