PETI Yang Terus Menjamur Akibatkan Solar Langka

PETI Yang Terus Menjamur Akibatkan Solar Langka
Aktifitas penambangan emas tanpa izin . ( ktc )


TELUK KUANTAN  - Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) semakin marak terjadi di tengah masyarakat, selain kerusakan lingkungan, dampak lain berupa kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar baik di PSBU maupun dipedagang eceran.

"Salahsatu dampak dari PETI yang marak itu adalah Solar semakin langka, dan sulit kita dapatkan di setiap SPBU," kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kuansing, H Tarmis SPd MH kepada wartawan, disela acara wisuda angkatan pertama Uniks di Teluk Kuantan, baru-baru ini.

Tarmis menduga, maraknya aktivitas PETI di tengah masyarakat tidak terlepas dari peran SPBU yang ada di Kuansing. Pasalnya, pihak SPBU tentu orientasinya bisnis atau keuntungan dan berharap BBM yang dijualnya itu cepat laku dijual. "Mereka kan asal laku aja, dan tak mau tahu akan digunakan untuk apa," katanya.

Disampaikan, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kuansing telah mengeluarkan aturan penyaluran BBM ini kepada masyarakat dengan menggunakan kartu kendali. Namun realitanya sekarang, kata Tarmis, aturan tersebut dilanggar.

"Aturannya kan jelas, ada kartu kendali yang kita keluarkan kepada para pedangan eceran, 2:1, dua jerigen untuk bensin dan satu jerigen untuk solar. Sekarang tidak ada lagi diindahkan aturan ini, karena memang pihak SPBU ingin BBM cepat terjual," katanya lagi.

Dan pihaknya sudah berulangkali memantau pendistribusian BBM ini, namun penertibannya itu tetap peran dari aparat kepolisian. "Karena tak mungkin kita menangkap pedagang yang menyalahi aturan, sebab ada aparat keamanan," ujarnya.

Diakui Tarmis, kondisi ini terjadi setelah aktivitas PETI merajalela di tengah masyarakat. Selain kelangkaan BBM jenis Solar, lingkungan semakin rusak, baik yang di darat maupun yang di aliran sungai. "Air sungai tak bisa lagi dikonsumsi, daratan tak bisa lagi untuk berkebun dan sebagainya. Memang rusak lingkungan. Sementara yang untung hanya pribadi-pribadi tertentu," katanya.

Kedepan, Ia mengingatkan supaya pihak SPBU benar-benar menyalurkan BBM sesuai dengan kartu kendali yang dikeluarkan. "Kalau tetap mengacu kepada kartu kendali, BBM jenis apapun tidak akan langka, seperti solar dan PETI tidak akan marak. Karena memang aktivitas ilegal ini kan tergantung solar," ungkapnya.

Tarmis yang mengaku prihatin melihat lingkungan rusak, berharap, penertiban PETI dilakukan dengan memutus bahan vital dari aktivitas ilegal tersebut. "Iya, kalau bahan bakarnya kita putus, tentu takkan jalan PETI, dan solar bisa dengan mudah kita dapatkan," ujar Tarmis.( yus/isa )

Berita Lainnya

Index