Rivalitas Elit Jelang Suksesi , Timses Prabowo - Hatta di Kuansing Kurang Kompak

Rivalitas Elit Jelang Suksesi , Timses Prabowo - Hatta di Kuansing Kurang Kompak
Penghitungan suara di TPS 2 Kelurahan Pasar Teluk Kuantan. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Publik cukup terhenyak saat tahu, pasangan Jokowi - Jusuf Kalla unggul di Kuansing dalam Pilpres 2014, sebelumnya digadang-gadang suara yang diperoleh Jokowi - JK bakal anjlok dibanding Prabowo - Hatta. Mengapa tidak Parpol pendukung Prabowo - Hatta merupakan Parpol dengan pengikut sangat besar di daerah ini, seperti Partai Golkar sebagai pemenang Pemilu, PPP sebagai runner up Pemilu, Gerindra, PAN dan PBB.

Tak maksimalnya suara bagi Prabowo- Hatta diprediksi sejumlah fihak tak terlepas dari rivalitas elit masing-masing Parpol pendukung pasangan ini yang telah diketahui masyarakat sejak Pilbup 2011 lalu dan juga aroma persaingan menjelang Pilbup 2016 mendatang. Masing-masing tokoh Parpol pendukung Prabowo - Hatta tampak tak ingin memberi jalan lapang bagi pesaing mereka untuk besar menjelang Pilbup.

Karena itu walau DPP masing-masing Parpol memang telah berkomitmen dalam satu kubu, namun pengurus di level Provinsi dan Kabupaten tak otomatis dapat diterapkan.

Sulitnya menyatukan tokoh Parpol pendukung Prabowo - Hatta setidaknya hal ini dikeluhkan oleh Ketua DPC Partai Gerindra , Juprizal belum lama ini saat dikonfirmasi wartawan di gedung DPRD. Saat ditanya mengenai struktur tim pemenangan, saat itu Juprizal belum dapat memastikan karena sesama pengurus Parpol belum dapat duduk bersama membahasnya.

Pemerhati masalah sosial politik Kuansing, Pazli Mahyudin juga tak menampil hal ini. Menurutnya, secara  pandangan politik memang ada perbedaan dalam kubu Parpol pendukung Prabowo - Hatta di Kuansing, itu sudah tak mungkin dipungkiri. Karena itu sudah dapat diduga sejak awal masing-masing kurang dapat bekerjasama dengan maksimal.

" Karena dalam konteks politik daerah mereka memiliki visi dan pandangan politik yang berbeda-beda pula dimasa lalu dan mungkin dalam helat politik kedepan, karena itu ada persaingan juga diantara mereka yang tidak ingin membesar para pesaing sendiri yang berarti membuat lubang sendiri,"ujarnya.

Namun terlepas dari itu, ditengah tidak ada pressure elit dan Parpol ujarnya, masyarakat Kuansing secara umum mendukung Jokowi dan JK. " Ini bisa diartikan menangnya Jokowi dan JK di Kuansing cukup berasal dari hati nurani warga Kuansing sendiri walaupun untuk ini kita harus menunggu hasil resmi KPU untuk menentukan siapa pemenang, namun dari hasil pendataan di Kuansing untuk sementara ya Jokowi -JK yang unggul,"ujarnya.

Disamping itu ujarnya, suara yang diperoleh Jokowi - JK juga tidak terlepas dari dukungan kader dan simpatisan Golkar yang terbelah antara ke Prabowo dan Jokowi yang didampingi Jusuf Kalla yang juga mantan ketua umum mereka.

" Dalam kalkulasi sederhana saja, Golkar lebih beruntung jika pak Jusuf Kalla yang menang dengan demikian kader Golkar kembali menjadi orang nomor dua di Indonesia, setelah lima tahun absen sejak SBY dan Boediono jadi Presiden dan Wapres,"ujarnya.  ( isa )

Berita Lainnya

Index