Bocah 6 Tahun dari Beringin Taluk, Hidup Tanpa Anus

Bocah 6 Tahun dari Beringin Taluk, Hidup Tanpa Anus
Aldo bersama sang ibunda tercinta. ( ktc )


TELUK KUANTAN- Aldo, bocah berusia 6 tahun, asal Dusun Sungai lintang, Desa Beringin Teluk Kuantan, Kecamatan Kuantan Tengah, hidup tanpa anus. Dengan kondisi kelainan atresia ini, Aldo sulit buang air besar.

Menyedihkan. Aldo harus buang air besar lewat perut selama 6 tahun. Anak malang dari keluarga miskin ini dilahirkan tanpa anus sehingga harus dibuat anus buatan di perut bagian kirinya. Sehari-harinya, bocah malang ini kesakitan saat mau buang air besar.

Kedua orang tua bocah malang ini, Sahrir dan Minesti, hanya mengandalkan hidupnya dari kerja serabutan dengan penghasilan yang tidak seberapa. Mereka terpaksa membiarkan anaknya hidup dengan kondisi tanpa anus. Walaupun mereka memiliki kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), warga miskin tetap saja kesulitan mendapatkan pengobatan yang layak, khususnya bila dihadapkan pada mahalnya biaya.

Balita berusia 6 tahun ini, hidup dengan saluran usus yang menggantung di luar tubuhnya beberapa centimeter.

Tampak saluran usus yang selalu merah dan basah ini merupakan saluran pembuangan kotoran bantuan. Meski dengan biaya seadanya, kedua orang tuanya nekat membawa Aldo ke rumah sakit di Pekanbaru beberapa tahun lalu untuk operasi.

Proses operasi memang berjalan. Namun pasca operasi, Aldo tidak mendapat perawatan yang layak karena biaya yang mencapai puluhan juta rupiah.

Anak malang itu terpaksa menjalani hari demi hari dengan bagian usus yang terus ikut membesar seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Ibunda Aldo, Minesti, saat ditemui riauterkinicom di kediamannya pada Sabtu (7/6/14), mengatakan, anaknya kerap kali mengalami rasa sakit pada bagian ususnya saat mau buang air besar.

Sedangkan ayah Aldo, Sahril berharap kepedulian dari pemerintah dan masyarakat untuk membantu biaya pengobatan anaknya. Rencananya, jika Tuhan memberikan rezeki dan petunjuk kepada keluarga malang ini, mereka akan membawa anak sulungnya itu ke rumah sakit untuk operasi lubang anus. Keluarga itu kini sedang berupaya mencari biaya untuk operasi Aldo.

"Kami tidak punya banyak uang untuk operasi anak kami, sehingga kami butuh bantuan," tutur kedua orang tua bocah malang ini dengan nada iba.

"Dana yang dibutuhkan untuk operasi sangat besar, kami tidak memiliki uang yang cukup," tuturnya lagi sembari mengusap si buah hatinya.

Aldo dan keluarganya tinggal di sebuah rumah kontrakan di sebuah kawasan yang tidak terlalu nyaman, di suatu lorong sempit. Di kiri kanan jalan menuju rumah itu hampir ditumbuhi semak belukar. Ayah Aldo bekerja sebagai buruh harian di Teluk Kuantan, dengan penghasilan yang pas-pasan. Penghasilan ayah Aldo ini hanya cukup untuk makan dan bayar uang kontrakan rumahnya perbulan. Sedangkan ibu Aldo hanya di rumah mengurusnya. Hanya doa yang bisa mereka panjatkan untuk kesembuhan bocah malang itu.

“Mudah-mudahan kami mendapat pertolongan dari Tuhan,” kata mereka sekeluarga.( sumber :riauterkini.com )

Berita Lainnya

Index