Lahan Tak Kunjung Diberikan Perusahaan

Masyarakat Pangean Panen Bersama di Lahan 3.000 Ha

Masyarakat Pangean Panen Bersama di Lahan 3.000 Ha
Mulbastoni Hamzah Ketua Tim Penyelesaian Masalah N

PANGEAN - Ratusan warga dari 14 desa se-Pangean, Kamis (27/6) siang, melaksanakan panen bersama di lahan seluas 3.000 hektar yang letaknya secara administrasi di Desa Giri Sako Kecamatan Logas Tanah Darat.

Sebelumnya, dibawah kendali Tim Penyelesaian Masalah Nagori Pangean (TPMNP) telah melayangkan tuntutan agar lahan seluas 3.000 hektar tersebut, sesuai dengan izin prinsip yang dikeluarkan Pemkab Inhu tahun 1999 dikembalikan ke masyarakat Pangean.

Karena itu sebagian masyarakat adat yang menyadari haknya diambil, saat ini tengah berjuang mengembalikan tanah ulayat seluas 3.000 hektar yang saat ini berada di kawasan PT Citra Riau Sarana (PT CRS) anak perusahaan Wilmar Group.

Dibawah dikomandoi Mulbastoni Hamzah, ratusan masyarakat dengan leluasa dan penuh semangat mengambil tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang sekarang diduga menjadi lahan inti dari PT CRS PKS 3.   Tidak kurang dari 500 orang masyarakat Pangean berpencar di hamparan lahan 3.000 hektar untuk memanen TBS secara massal.

"Kami beberapa hari kedepan akan tetap melaksanakan panen raya di atas lahan seluas 3.000 hektar ini. Jika ada yang mencoba menghalangi kami, kami tak peduli. Siapapun mereka, karena ini adalah hak orang Pangean," ujar Ketua Tim Penyelesaian Masalah Nagori Pangean (TPMNP), Mulbastoni Hamzah pada waratwan, Kamis (27/9).

Dijelaskannya, bahwa lahan 3.000 hektar ini memiliki izin prinsip dari Pelaksana Harian Bupati Indragiri Hulu, Anwar Abas tahun 1999. Di dalam surat keputusan tersebut, izin prinsip ini diberikan kepada Pangean yang dilengkapi daftar anggota sebanyak 1500 orang.

"Rencananya kan satu nama akan diperuntukkan 2 hektar. Sekarang kenapa tidak direalisasikan PT CRS. Makanya, saya mengajak masyarakat untuk berjuang bersama," ujar Mulbastoni sambil memperlihatkan SK Izin Prinsip dari Plh Bupati Inhu Anwar Abbas tahun 1999.


Mulbastoni mengajak supaya masyarakat jangan takut dalam berjuang, terutama dalam melaksanakan panen raya ini sebagai upaya merebut hak. "Apapun kendalanya, saya selaku ketua siap dengan resiko apapun demi tujuan kita bersama," tegasnya.

Sementara itu, Humas PT CRS, Darwis yang dikonfirmasi waratwan, Kamis kemarin, mengaku tidak tahu soal kebun milik PT CRS yang dipanen oleh masyarakat Pangean. Karena menurutnya, bukan dibidangnya.  "Ini bukan tanggungjawab kami, karena bidang kami hanya di PKS bukan di kebun. Kalau terkait itu (kebun), kami tidak memonitor, dan silahkan hubungi Pak Aslan yang membidangi kebun," ujar Darwis.  ( ktc1 )

Berita Lainnya

Index