Diguyur Hujan Rintik-rintik, Sholat Ied di Lapangan Limuno Teluk Kuantan Tetap Khidmat

Diguyur Hujan Rintik-rintik, Sholat Ied di Lapangan Limuno Teluk Kuantan Tetap Khidmat
Bupati H Sukarmis dan ribuah warga saat sholat Ied di Lapangan Limuno Teluk Kuantan. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Sholat Idul Fitri 1434 Hijriah di lapangan Limuno Teluk Kuantan, Kamis ( 8/8 ) pagi  sempat diguyur hujan rintik-rintik. Namun pelaksanaan sholat Ied tersebut berlangsung khidmat Ribuan warga berbaur dengan Bupati H Sukarmis dan unsur Muspida Kuansing.

Sebelumnya tanda-tanda bakal turunnya hujan tak tampak. Namun seusai sholat Ied terutama pada saat Khatib Masran Ali, S.Ag memberikan tausiyah, hujan rintik-rintik mulai turun dan terus membesar. Akibatnya ada sebagian jemaah Sholat Ied yang meninggalkan lokasi terutama anak-anak.

Namun ketika hujan semakin agak besar, berangsur-angsur warga mulai meninggalkan lokasi acara. Namun demikian sebagian besar masih bertahan hingga khatib menutup khutbah dan membacakan doa.

Sementara itu Bupati Sukarmis saat memberi sambutan menyampaikan selamat Idul Fitri atas nama pribadi dan kepala daerah kepada masyarakat. Sukarmis juga mengingatkan, setelah Ramadhan bukan berarti seseorang kembali bisa berbuat semaunya.

Bahkan nilai-nilai keagamaan yang diperoleh selama Ramadhan wajib diteruskan pada bulan-bulan selanjutnya. Menurutnya justru setelah Ramadhan masyarakat semua hal yang telah dilakukan selama Ramadhan terutama pengalaman nilai-nilai agama.

Dalam kesempatan itu Sukarmis juga mengingatkan, bahwa tahun 2013 dan tahun 2014 merupakan tahun-tahun politik. Pasalnya ada agenda politik berupa Pemilihan Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau serta Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden.

Karena tahun-tahun politik, Sukarmis meminta warga agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan ditengah perbedaan yang ada. Ia juga meminta warga untuk tidak mudah terhasut fitnah karena dapat merusak tatanan dan persatuan yang sudah ada.

Sementara itu Khatib Masran Ali menyatakan, bahwa perbedaan sudah merupakan keniscayaan dalam manusia. Hanya saja yang perlu diingat yakni menyikapi perbedaan tersebut yaitu dengan cara-cara yang baik dan tidak merusak persaudaraan yang telah ada melalui hasutan dan fitnah. ( isa )

Berita Lainnya

Index