Karet Masih Komoditi Unggulan Perkebunan di Kuansing

Karet Masih Komoditi  Unggulan Perkebunan di Kuansing
Ilustrasi. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Walaupun pembangunan komoditi kelapa sawit oleh masyarakat dan perusahaan makin meluas, namun sampai ini luas komoditi karet masih teratas.

" Untuk komoditi unggulan bidang perkebunan saat ini ada tiga yakni karet, kelapa sawit dan aneka tanaman lain seperti kakao ,"ujar Sekretaris Dinas Perkebunan Kuansing, Miswadi, SP, M.Si, Jumat( 7/6 ) lalu kepada wartawan di ruang kerjanya.
Menurut Miswadi, secara keseluruhan luas areal perkebunan di Kuansing mencapai 278.642,20 hektare. Dari luas tersebut komoditi karet mencapai  152.466,17 hektare, komoditi karet mencapai  120.578,59 hektare, komoditi komoditi aneka tanaman lainnya seperti kakao dan pinang  mencapai 3.402, 52 hekatre.
" Ini situasi perkembangan luas komoditi perkebunan di Kuansing, karet masih teratas,"ujarnya.
Untuk karet ini ujarnya, pengembangan oleh Pemkab sudah dilakuan sejak tahn 2001 hingga tahun 2013 ini melalui kegiatan program pengembangan karet rakyat ( PPKR ). Sejak tahun 2001 hingga tahun 2013, luas kebun  tua rakyat yang diremajakan sudah mencapai Rp 21 ribu yang berasal dari dana APBD. Sementara dari dana APBN dan APBD Riau mencapai 1.707 hektare.
" Jadi jika ditotalkan luas kebun karet tua rakyat yang sudah diremajakan dari dana APBN maupun dari APBD Riau dan APBD Kuansing sudah mencapai 22 ribu hektare,"ujarnya.
Upaya peremajaan karet tua yang sudah dilakukan selama ini ujarnya, merupakan upaya untuk memperbaiki ekonomi masyarakat, sebab jika tidak dilakukan maka kebun-kebun tua itu tidak akan produktif lagi dan bisa menurunkan tingkat pendapatan warga masyarakat.
Apalagi ujarnya kebun-kebun yang sudah dibangun sejak zaman SRDP dan yang diusahakan sendiri oleh masyarakat sudah semakin tua. Untuk membantu warga, maka digalakkan program PPKR tersebut. ( yus )

Berita Lainnya

Index