Tiap Tahun, 3 Orang di Inggris Hidup Lagi Setelah Dinyatakan Meninggal

Tiap Tahun, 3 Orang di Inggris Hidup Lagi Setelah Dinyatakan Meninggal
Ilustrasi (Foto: thinkstock). ( dtc/ktc )

JAKARTA - Hidup lagi setelah dinyatakan meninggal bukan kejadian yang langka untuk saat ini. Setidaknya di Inggris, antara tahun 2009 hingga 2011 tercatat ada 10 kasus, atau rata-rata ada sekitar 3 orang pertahun yang bangkit lagi dari maut.

Hasil penelitian terbaru ini bukan hendak mengungkap fenomena mistik, melainkan kecenderungan untuk terlalu cepat menyatakan kematian. Akibatnya setelah dinyatakan meninggal, tak jarang pasien seolah hidup lagi saat tiba-tiba jantungnya berdenyut.

Dikatakan oleh para peneliti, kecenderungan seperti ini bisa menghadirkan kondisi stres yang ekstrem pada keluarga pasien. Jarang ada yang benar-benar hidup lagi, jadi kebangkitan semacam ini seolah memberikan harapan palsu bahwa pasien benar-benar akan hidup lagi.

"Kebanyakan pasien yang jantungnya berdenyut lagi akan tetap meninggal dalam beberapa jam atau beberapa hari kemudian. Saya prihatin bahwa hal itu meski langka bisa menyebabkan stres di keluarga dan petugas dan memicu harapan semu tentang peluang untuk bertahan hidup," kata seorang pakar anestesi, Dr Alex Manara seoerti dikutip dari Daily Mail, Selasa (4/6/2013).

Dr Manara mengatakan kadang-kadang petugas terlalu cepat menyatakan pasien meninggal ketika upaya CPR (Cardio Pulmonary Resucitation) gagal. Meski mungkin pada akhirnya tetap akan meninggal, seharusnya para petugas tidak buru-buru menyatakan meninggal.

Dalam konferensi European Society of Anaesthesiology yang akan digelar di Barcelona, Dr Manara akan menyampaikan solusi untuk masalah ini. Menurutnya, masalah ini bisa dihindari jika para petugas mematuhi pedoman bahwa pasien harus dipantau dulu sekurang-kurangnya 5 menit saat jantungnya berhenti.

Sementara itu, National Patient Safety Agency (NPSA) mengatakan kesalahan sering terjadi karena petugas ingin menyampaikan kabar secepat mungkin pada keluarga pasien. Karena buru-buru, lalu prosedur formal untuk memantau pasien akhirnya terlupakan.( dtc/ktc )

Berita Lainnya

Index